Sabtu, 04 Februari 2012

Tertipu???



Baru aja di blog sebelumnya, gue ngepost tentang "mau jadi artis?" Dimana blog itu intinya  menceritakan saat ini banyak sekali orang2 yg mau memanfaatkan talent-talent baru yang pengen jadi artis. 
Kemaren gue dihadapkan dengan masalah yang sama, gue dapat project ftv di daerah katakanlah kota P. Sebelum berangkat gue bilang sama orang Production House (PH)  tersebut untuk menyediakan akomodasi pp, hotel dan budget yang gue inginkan. Production House (PH) tersebut akhirnya menyetujui dan berangkatlah gue ke kota P tersebut. 


          Saat perjanjian gue minta agar dp budget 50 persen diselesaikan saat gue tiba di kota P, tapi
hingga gue shooting hari di hari pertama ga ada kabar kapan 50 persen itu akan diselesaikan,  sorenya saat gue lagi shooting, sang produser nyamperin gue dan bilang "boleh ga kalau 
budgetnya diselesaikan pas hari ketiga sore aja biar sekalian lunas 100 persen?" Gue mulai rada bingung, kok tiba2 perjanjiannya berubah? Ok, gue masih ga terlalu mikirin kalau gue akan dibohongi. Dan gue tetap meneruskan shooting sampe di hari ke dua, gue 
minta sama manager gue untuk menagih budget 50 persennya dan tetap saja si produser bilang hari ketiga sore baru bisa di cairkan dananya. 

          Dan.. di Hari ketiga semuanya terbongkar!!! Semua crew dan semua pemain dari kota P
tersebut dikumpulkan (gue ga diajak dalam meeting rahasia ini). Selesai meeting yang sampai siang ini, pemaen dari kota p kabur ke kamar hotel gue untuk curhat. Dan menceritakan apa saja yang terjadi saat meeting tadi. Tenyata akhirnya talent-talent dari kota 
P itu mengaku kalau mereka membayar dari 3 juta sampai 7 juta agar bisa mendapatkan peran dalam ftv ini. Semakin besar perannya maka semakin besar pula biaya yang dikeluarkan. Dan mereka harus membuat kontrak yang alasannya uang ini untuk "biaya pelatihan akting" untuk shooting ftv ini. Dan didalam meeting tersebut si produser mengaku kehilangan duit senilai 80 juta saat dia bawa naik bis di jakarta, dimana kronologisnya dia 
membawa uang 80 juta dan dimasukkan kedalam kantong kresek dan diletakkan di bawah kaki kakinya.

”;@#*#$?!,;*#135@%$%$&%*(&*)&(^$#@%$%^(*



hellowwww.......

          Hanya orang bego yang naruh uang 80 juta di kantong kresek di bawah kakinya dan pergi naik bis... Dan hanya orang bodoh yang percaya dengan kejadian ini bener.

          Produksi di hari ketiga pun terpaksa dihentikan, si produser setelah meeting pun hilang entah kemana. Dan gue pun mencoba menagih uang gue. Karena pekerjaan gue hampir selesai, which is tinggal 3 scene lagi.


          Gue bener-bener ditelantarkan dihari ketiga. dan sampai  malam pun masalah ini tetap ga selesai, dan sampe sekitar jam 21.00, kamar gue diketok sama ibu-ibu yang ikutan main atau anaknya ikutan main di produksi ftv ini. Dia mengatakan kalau si produser udah ga mau 

tanggung jawab lagi untuk produksi ini, tapi ibu-ibu yang anaknya maen di produksi ini berniatuntuk menyelesaikan produksi dan hendak mengambil alih produksi ini. Dan meminta gue bisa ikut membantu menyelesaikan produksi tersebut, gue bilang sih ga masalah dan gue akan tetap menyelesaikan, tapi gue minta uang gue diselesaikan dulu, karena gue ga mau nanti ujung-ujungnya gue ga dibayar juga, mana gue belum pegang tiket pulang.

          Malam itu si ibu mengiyakan akan menyelesaikan budget gue malam itu juga dilokasi, dan
mengatakan sudah memesan tiket untuk kepulangan gue. Selesai shooting 2 scene, gue  denger semua berubah lagi. Salah satu dari ibu-ibu itu nyeplos bilang uang gue akan 
diselesaikan besok pagi.. Hmm beneran berubah lagi. Untungnya gue "keukeuh" untuk stop sisa 1 scene sebelom pembayaran gue dilunasin malam itu juga.
Dan ga ada kabar.... Jam 12 malam pintu gue diketok-ketok lagi sama teman2 talent dari kota P yang ingin curhat 
lagi, karena masalah mereka yang merasa duitnya sudah habis-habisan  ditipu. Dan karena hari ketiga ga ada budget buat produksi ternyata semua pemaen dari kota P ini dimintain sumbangan dana yang katanya "seikhlasnya" tapi rada maksa setiap anak harus bayar 200rb.
Bahkan anak yang bilang duitnya udah abis, diprotes dan harus tetap bayar. Uang 5000 pun diambil buat nutupin biaya produksi hari ketiga ini..

MasyaALLAH ampe segitunya???
Ckckck gue speechless dengernya, ga tau mau ngomong apalagi. Yang bikin tambah speechless karena gue jg bete belom ada tiket pulang dan sama sekali belom dibayar juga...Manager gue nyoba telfon lagi si produser dan diangkat.. dia bilang akan datang dan mencoba menyelesaikan. Akhirnya dia datang jam 1 malam dan menyelesaikan hampir sebagian dari budget yang seharusnya gue terima.
tapi ternyata mereka tidak jadi menyelesaikan shooting hari itu. Katanya besok aja diselesaikan.

          Sampai besok siang gue tunggu_tunggu callingan ternyata ga ada juga, dan pas gue kroscek lagi sama crew dari jakarta, ternyata hari ini sudah tidak shooting dan mereka sudah menyiapkan kepulangan ke jakarta. Lagi-lagi gue dibantuin sama bagian make up yang 
nganterin gue ke travel tiket dan nganterin gue ke bandara dan yaaa gue terpaksa beli tiket sendiri.

          Sebenernya bukan masalah mahal atau murah harga tiketnya, tapi gue merasa ditipu mentah-mentah, gondok, pengen marah sama si produser itu yang udah mempermainkan, menelantarkan gue..

cuma dari sini gue bisa ambil hikmahnya, gue mungkin harus lebih hati-hati lagi, dan mungkin harus lebih saklek lagi biar ga dibohongi. Mudah-mudahan apa yang terjadi di gue dan temen pemain di kota P, ga terjadi lagi sama temen-temen semua dan lebih berhati-hati sama penipuan semacam ini.

Salam,

Helmalia J. Putri